Kardel the
sharpeye, lahir di pedalaman gunung nun jauh disana. Sejak dahulu kala,
bangsanya telah bertahan hidup dengan cara berburu. Bertubuh pendek,
berjalan bagaikan seorang penyusup, tak bersuara, mereka menembak buruan
mereka dari jarak yang sangat-sangat jauh, dan mengambil buruan mereka,
dimana buruan tersebut mati tertembak.
Sharpeye adalah terbaik dari yang
terbaik dari bangsanya, dengan senapannya ia menembak buruannya bagaikan ia
telah menyatu dengan alam. Ia seperti dapat benar-benar merasakan dimana buruannya berada dan akan kemana.
Hingga pada
suatu hari, Sharpeye akan melakukan sebuah ujian,ujian turun temurun
didesanya, ujian yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa orang tersebut
telah dewasa. Sharpeye
diharuskan menembak seekor binatang buas yang berada di ujung tebing,
hanya
dengan 1 peluru saja. Meleset berarti menyerahkan desanya kepada
binatang buas
tersebut. Seluruh desa cemas akan hal ini.
Sharpeye mengambil posisi,
dan
dengan 1 tarikan pelatuk dari senapannya ia berhasil merobohkan binatang
buas
tersebut, dan seluruh warga desa pun bersorak kegirangan. Tetapi ketika
seluruh
warga menuju tebing tersebut, dan mengecek bangkai tersebut, mendadak
sukacita
tersebut hilang semua warga mendadak terdiam dan Sharpeye masih
kebingungan
akan apa yang terjadi. Saat di cek oleh sesepuh desa tersebut, ternyata
peluru
senapan yang ditembakkan oleh sharpeye menembus tepat di tengah-tengah
mata
hewan tersebut. Menurut ramalan, siapapun yang berhasil menembakkan
peluru
tepat di tengah mata hewan ini, maka ini adalah suatu pertanda buruk. Ia
harus
diasingkan dari desanya. Sharpeye the Sniper akhirnya diasingkan dari
desanya
karena kekuatan dan bakatnya sendiri, ia tak boleh kembali ke desa
sampai ia
berhasil memenuhi takdirnya untuk memenangkan perang di medan
pertempuran yang tidak pernah berakhir ini
Comments
Post a Comment